skip to main |
skip to sidebar
19.06
Unknown Person
No comments
Kiat Mengatasi Trauma
By: Muhamad Agus Syafii
Pernah ada seorang bapak separuh baya datang ke Rumah Amalia mengeluh
karena kegelisahannya sudah membuatnya tidak bisa tidur, cemas &
selalu berkeringat dingin. ia ingin menangis tanpa sebab, ketakutan yang
tidak jelas apa yang telah membuatnya takut. ketika memaksakan dirinya
kerja, kepalanya sakit dan pengennya rebahan sampai oleh atasannya
diberikan cuti untuk beristirahat. Ia merasakan kekosongan dalam jiwa,
perasaan takut kehilangan dan takut mati seringkali muncul tiba-tiba.
Semua proses yang dirasakan secara sadar bahkan dirinya bertanya,
'kenapa saya jadi seperti ini ya Mas Agus?' Sejak seminggu yang lalu ia
sukar tidur, meski sudah mengantuk, mata tidak dapat dipejamkan. Setiap
berangkat kantor tubuhnya terasa sakit semua. dadanya terasa nyeri.
Dipagi hari ia mengalami 'bad mood'. Sekalipun dikantor banyak orang, ia
merasa takut bertemu orang banyak, Suatu ketika diajak istrinya untuk
kondangan, tiba-tiba ia merasa takut bertemu dengan banyak orang. Sampai
harus meninggalkan istrinya kondangan sendirian.
Ternyata
setelah ditanya kenapa hal itu bisa terjadi, ia menceritakan bahwa lima
tahun yang lalu ia mengalami kecelakaan mobil. Kecelakaan itulah yang
menyebabkan trauma berkepanjangan. Ketika trauma itu tersimpan rapi
tidak ada orang yang bisa membantunya untuk mengeluarkan perasaan
ketakutan pada saat itu. Tidak ada yang memberikan jalan keluar untuk
memahami apa yang terjadi dan harus apa yang dilakukan untuk
memahaminya. Semua orang beranggapan trauma itu sudah selesai karena ia
sudah menunjukkan sudah tenang, sudah bisa tertawa dan bisa ngobrol
santai. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa trauma itu masih tersimpan
dalam ingatannya. Dan sekarang trauma itu muncul kembali. Ia menangis
tanpa sebab, tiba-tiba dirinya merasa kosong, pernah seolah ada yang
membisikkan untuk berlari ditengah jalan rayanya. kemampuan diluar
kesadarannya itulah yang mulai mengontrol dirinya. cara berpikir dan
emosinya.
Trauma adalah peristiwa yang menakutkan, menyedihkan
dan mengkhawatirkan, atau kejengkelan yang sangat luar biasa. Pada saat
peristiwa itu terjadi sadar dirinya tidak memahami apa yang sedang
terjadi atau ketidakmampuannya untuk menerima sebuah realitas seperti
kehilangan orang yang dicintai atau karena perpisahan. Proses
ketidakpahaman dan penolakan inilah yang membuat ketakutan-ketakutan
terus berkembang sehingga reaksi akut berupa kecemasan, tenang,
bayang-bayang masa lalu terus datang menghantui. Kalau sudah seperti itu
yang yang paling penting dilakukan adalah perasaan menerima apa yang
telah terjadi dan mensyukurinya kehidupan sebagai sebuah anugerah dari
Allah akan mampu meredakan traumanya. Gunakan dzikir dengan menyebut
Asma Allah untuk mengeluarkan semua perasaan yang tidak dapat
dipahaminya itu. Berdzikir dengan menyebut dengan menyebut Asma Allah
dalam beberapa hari ada perasaan tidaknyaman namun proses akan
berlangsung sampai menuju ketenangan hati. Selanjutnya jadikanlah dzikir
dengan menyebut Asma Allah sebagai kegiatan yang menyenangkan dalam
kehidupan sehari-hari agar trauma tidak muncul kembali.
'Yaitu
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram.' (QS. ar-Raad : 28).
---
Sahabatku aminkan doa
ini mohon kepada Allah untuk kesehatan badan. "Allahumma ‘afini fi
badani. Allahumma ‘afini fi sam’i. Allahumma ‘afini fi bashari.
Allahumma inni a’udzu bika minal kufri wal faqri. Allahumma inni a’udzu
bika min ‘adzabil qabri. La ilaha illa anta. “Ya Allah, sehatkan lah
badanku. Ya Allah, sehatkan lah pendengaranku. Ya Allah, sehatkan lah
penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan
kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada
Tuhan selain Engkau”
Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
0 komentar:
Posting Komentar
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ...