Sabtu, 10 November 2012

"TENTANG WANITA"

"TENTANG WANITA"

 
✔ WANITA ITU SEDERHANA
Ia hanya ingin dihargai oleh lelaki yang dicintainya.
Ia ingin dijagaa kehormatannya oleh kekasih halalnya.
Ia hanya butuh ketulusan dan kasih sayang yang sesungguhnya.

✔ WANITA ITU KUAT
Ia mampu tetap tersenyum kala teriris hatinya.
Ia mampu tetap berharap walau terkadang hanya kebohongan yang didapatkan.
Ia mampu tetap bertahan kala tak sanggup lagi hatinya menanggung beban.

✔ WANITA ITU PENYEMANGAT
Ia dapat menjadi pendukung sejatimu seumur hidup.
Ia mampu membuat semangatmu kembali menyala ketika engkau mencoba menyerah.
Ia akan tetap mendukungmu untuk terus berjuang dengan belaian kasih sayangnya.

✔ WANITA ITU MUDAH MEMAAFKAN
Ia akan memaafkan ketika engkau mencoba membohonginya.
Ia akan memaafkan ketika engkau mencoba menduakan cintanya.
Ia akan memaafkan ketika engkau mencoba memarahinya.
Ia akan selalu memaafkan bahkan ketika khilafmu sudah teramat besar kepadanya.

✔ BUKAN KARENA IA BODOH.
Melainkan karena besar harapannya agar engkau kembali pada jalan yang benar.

✔ BUKAN KARENA IA LEMAH.
Melainkan karena kekuatan kasih sayang yang ingin ia tunjukkan agar engkau tetap bahagia.

✔ Wanita diciptakan dari tulang rusukmu wahai kaum Adam.
Maka jagalah kehormatan mereka.
Naikkanlah derajat mereka.
Mereka diciptakan untuk hidup berdampingan denganmu wahai kaum Adam.
Mereka tidak ingin berada diatasmu. Tapi ingin selalu di sampingmu.

✔ Maka hargailah wanita.
Muliakanlah mereka semulia akhlakmu yang engkau contohkan.
Cintailah mereka seperti mereka yang selalu setia mencintaimu.
Bersikap lembutlah kepada mereka karena mereka adalah bagian dari ragamu.

Dan bimbinglah mereka agar mendapatkan tempat terhormat di sisi Allah yaitu menggapai Ridha-Nya.

Obat hati ada lima perkara :

Obat hati ada lima perkara :
Obat hati ada lima perkara, 1. Baca Al-quran dan maknanya, 2. Sholat malam dirikanlah, 3. Berkumpullah dg orang yg sholeh, 4. Perbanyaklah berpuasa, 5. Dzikir malam perpanjanglah 
1. Baca Al-quran dan maknanya, 
2. Sholat malam dirikanlah, 
3. Berkumpullah dg orang yg sholeh, 
4. Perbanyaklah berpuasa, 
5. Dzikir malam perpanjanglah
 

Muhasabah diri

Muhasabah diri...
 
 WAHAI DIRI….
(Muhasabah diri)

Seringkali rasa sedih dan tangis menyesakkan jiwa..
Merasakan seolah dunia begitu menjauh..dan tiada berarti..
Ragu akan Kasih Illahi menguasai diri
dan Keyakinan seolah hilang akan KEHADIRAN-Nya ...

Langkah-langkah  seolah terseret...
Mencari-cari dan meraba-raba dalam gelapnya hati..
Kebingungan dan kebimbangan senantiasa menyeruak..
dan seolah bertanya"MENGAPA semua ini terjadi??????
Kapankah Impianku tercapai ?????...
Mengapa Allah pilih kasih???
Dan berjuta protes melanda jiwa seolah menyalahkan_Nya

Sadarlah Wahai Diri…
Renungkanlah dengan mata hatimu…
Begitu besar KASIH dan Cinta_Nya...
Allah swt pernah mengingatkan lewat hadist Qudshi_Nya…

“Hai anak Adam…!!!
kalaupun dosamu telah sampai ke langit..
Kemudian itu engkau memohon ampunan_Ku..
Niscaya aku ampuni dosa bagimu....

Wahai anak adam.
Sesungguhnya engkau selama dirimu berdo’a dan berharap kepada_Ku…
Aku ampuni bagi engkau diatas dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli…

Hai Anak ADAM…
Sesungguhnya kalau engkau datang kepada_Ku dengan kesalahan2 sepenuh bumi ini dan kemudian engkau menemuiku padahal engkau tidak pernah mempersekutukan Aku dgn sesuatu…niscaya aku berikan kepada engkau ampunan dengan sepenuh bumi..
(HR.Tirmidzi)

Wahai diri…
Mengapa masih mau mendzalimi diri sendiri?
Padahal Allah swt tak menginginkan dirimu untuk disakiti
Jasad dan Rohmmu adalah anugrah terindah dari Illahi..
Kembalilah berteduh dalam naungan Illahi..
Dia senantiasa bersamamu dimana dan kapanpun…

Ingatlah Wahai Diri…
Dan Dia(Allah swt) yang mempersatukan hati mereka(orang2 yang beriman)
walaupun kamu menginfakkan semua kekayaan yg berada di bumi,niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka.
tapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sungguh,Dia maha Perkasa,Maha Bijaksana
(QS.Al-Anfal 63)

Yakinlah wahai diri..
Teguhkan derapan langkah di Jalan_Nya dan yakinlah Allah bersama kita..
Tidak terbatas lautan Cinta_Nya..
Semoga pintu Firdaus terbuka lebar untukmu…WAHAI DIRI…
aamiin ya Rabb..

***************
Andrealica Nhordeeniz

Seringkali rasa sedih dan tangis menyesakkan jiwa..
Merasakan seolah dunia begitu menjauh..dan tiada berarti..
Ragu akan Kasih Illahi menguasai diri
dan Keyakinan seolah hilang akan KEHADIRAN-Nya ...

Langkah-langkah seolah terseret...
Mencari-cari dan meraba-raba dalam gelapnya hati..
Kebingungan dan kebimbangan senantiasa menyeruak..
dan seolah bertanya"MENGAPA semua ini terjadi??????
Kapankah Impianku tercapai ?????...
Mengapa Allah pilih kasih???
Dan berjuta protes melanda jiwa seolah menyalahkan_Nya

Sadarlah Wahai Diri…
Renungkanlah dengan mata hatimu…
Begitu besar KASIH dan Cinta_Nya...
Allah swt pernah mengingatkan lewat hadist Qudshi_Nya…

“Hai anak Adam…!!!
kalaupun dosamu telah sampai ke langit..
Kemudian itu engkau memohon ampunan_Ku..
Niscaya aku ampuni dosa bagimu....

Wahai anak adam.
Sesungguhnya engkau selama dirimu berdo’a dan berharap kepada_Ku…
Aku ampuni bagi engkau diatas dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli…

Hai Anak ADAM…
Sesungguhnya kalau engkau datang kepada_Ku dengan kesalahan2 sepenuh bumi ini dan kemudian engkau menemuiku padahal engkau tidak pernah mempersekutukan Aku dgn sesuatu…niscaya aku berikan kepada engkau ampunan dengan sepenuh bumi..
(HR.Tirmidzi)

Wahai diri…
Mengapa masih mau mendzalimi diri sendiri?
Padahal Allah swt tak menginginkan dirimu untuk disakiti
Jasad dan Rohmmu adalah anugrah terindah dari Illahi..
Kembalilah berteduh dalam naungan Illahi..
Dia senantiasa bersamamu dimana dan kapanpun…

Ingatlah Wahai Diri…
Dan Dia(Allah swt) yang mempersatukan hati mereka(orang2 yang beriman)
walaupun kamu menginfakkan semua kekayaan yg berada di bumi,niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka.
tapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sungguh,Dia maha Perkasa,Maha Bijaksana
(QS.Al-Anfal 63)

Yakinlah wahai diri..
Teguhkan derapan langkah di Jalan_Nya dan yakinlah Allah bersama kita..
Tidak terbatas lautan Cinta_Nya..
Semoga pintu Firdaus terbuka lebar untukmu…WAHAI DIRI…
aamiin ya Rabb..

***************
Andrealica Nhordeeniz

Istiqomah yuk..

Istiqomah: Memohon pertolongan Allah, berusaha kontinyu dalam beramal, taubat & istighfar, menargetkan ibadah, selalu instropeksi diri, mengingat mati...
Istiqomah: Memohon pertolongan Allah, berusaha kontinyu dalam beramal, taubat & istighfar, menargetkan ibadah, selalu instropeksi diri, mengingat mati...

7 Gangguan Syaitan Ketika Sakaratul Maut

...7 Gangguan Syaitan Ketika Sakaratul Maut .... !!!

 
 
Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiim ... Iblis dan Syaitan akan sentiasa mengganggu manusia, bermula dengan memperdayakan manusia dari terjadinya dengan setitik mani hinggalah ke akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu a
khir hayat iaitu ketika sakaratul maut.

Syaitan mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.Hadith Rasulullah s.a.w.. menerangkan:Yang bermaksud: “Ya Allah aku berlindung dengan Engkau daripada perdayaan Syaitan di waktu maut.”

Rombongan 1
Akan datang Syaitan dengan banyaknya dengan berbagai rupa yang pelik dan aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lazat-lazat.

Maka disebabkan orang yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan loba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barangan Syaitan itu, di waktu itu nyawanya putus dari tubuh. Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah s.w.t. inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.

Rombongan 2
Akan datang Syaitan kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa, Ular dan Kala yang berbisa. Maka Apabila yang sedang didalam sakaratul maut itu memandangnya saja kepada binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat sekuat hati.

Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah s.w.t., matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.

Rombongan 3
Akan datang Syaitan mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan merupakan dirinya kepada binatang yang menjadi minat kepada orang yang hendak mati itu, kalau orang yang hendak mati itu berminat kepada burung, maka dirupai dengan burung, dan jika dia minat dengan Kuda lumba untuk berjudi, maka dirupakan dengan Kuda lumba (judi).

Jika dia minat dengan dengan ayam sabung, maka dirupakan dengan ayam sabung yang cantik. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah s.w.t.. Matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.

Rombongan 4
Akan datang Syaitan merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya

Rombongan 5
Akan datang Syaitan merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Syaitan,

berkata dengan rayu-merayu “Wahai anakku inilah sahaja makanan dan bekalan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahawa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga.”

Maka dia pun sudi mengikut pelawaan itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal ia di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.

Rombongan 6
Akan datanglah Syaitan merupakan dirinya sebagai ulamak-ulamak yang membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: “Wahai muridku, lamalah sudah kami menunggu akan dikau, berbagai ceruk telah kami pergi, rupanya kamu sedang sakit di sini, oleh itu kami bawakan kepada kamu doktor dan bomoh bersama dengan ubat untukmu.” Lalu diminumnya ubat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang kembali.

Lalu datanglah pula Syaitan yang menyerupai ulamak dengan berkata: “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?”

Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: “Aku tidak tahu.”

Berkata ulamak Syaitan: “Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulamak yang tinggi dan hebat, baru sahaja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cubalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah s.w.t. hendaklah kamu patuh kepada kami.”

Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Syaitan bagi tujuan mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulamak palsu:

“Bagaimanakah Zat Allah?” Syaitan merasa gembira apabila jeratnya mengena .

Lalu berkata ulamak palsu: “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu. “

Apabila tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.

Berkata Syaitan: “Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah.”

Berkata orang yang dalam sakaratul maut: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai jihat enam, iaitu benda besar ini ada di kirinya dan kanannya, mempunyai atas dan bawahnya, mempunyai depan dan belakangnya.

Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini.”

Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan dikatakan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.

Rombongan 7
Rombongan Syaitan yang ketujuh ini Syaitan terdiri dari 72 barisan sebab menjadi 72 barisan ialah kerana dia menepati Iktikad Muhammad s.a.w. bahawa umat Muhammad akan terbahagi kepada 73 puak (barisan). Satu puak sahaja yang benar (ahli sunnah waljamaah) 72 lagi masuk ke neraka kerana sesat.

Ketahuilah bahawa Syaitan itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam yang setiap satu berlain di dalam waktu manusia sakaratul maut. Oleh itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Syaitan dan Iblis yang akan berusaha bersungguh-sungguh mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut.

Bersesuaian dengan sebuah hadith yang bermaksud: “Ajarkan oleh kamu (orang yang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah.”

Barakallahufikum ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

Bahagia itu...

Orang paling bahagia tidak selalu yang terbaik, dia hanya berusaha menjadi yang terbaik dari setiap yang hadir dalam hidupnya...
Orang paling bahagia tidak selalu yang terbaik, dia hanya berusaha menjadi yang terbaik dari setiap yang hadir dalam hidupnya...

Ta’ati Suamimu, Surga Bagimu...

Ta’ati Suamimu, Surga Bagimu...

 
 
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Dalam bingkai rumah tangga, pasangan suami dan istri masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Suami sebagai pemimpin, berkewajiban menjaga istri dan anak-anaknya baik dalam urusan agama atau dunianya, menafkahi mereka dengan memenuhi kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggalnya.

Tanggungjawab suami yang tidak ringan

diatas diimbangi dengan ketaatan seorang istri pada suaminya. Kewajiban seorang istri dalam urusan suaminya setahap setelah kewajiban dalam urusan agamanya. Hak suami diatas hak siapapun setelah hak Allah dan Rasul-Nya, termasuk hak kedua orang tua. Mentaatinya dalam perkara yang baik menjadi tanggungjawab terpenting seorang istri.

Surga atau Neraka Seorang Istri

Ketaatan istri pada suami adalah jaminan surganya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

Suami adalah surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi keridhoan Allah. Istri yang tidak diridhoi suaminya karena tidak taat dikatakan sebagai wanita yang durhaka dan kufur nikmat.

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantarantanya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim)

Kedudukan Hak Suami

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah telah menetapkan hak bagi para suami atas mereka (para istri). (HR Abu Dawud, Tirmidzi, ia berkata, “hadis hasan shahih.” Dinyatakan shahih oleh Syaikh Albani)

Hak suami berada diatas hak siapapun manusia termasuk hak kedua orang tua. Hak suami bahkan harus didahulukan oleh seorang istri daripada ibadah-ibadah yang bersifat sunnah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh bagi seorang perempuan berpuasa sementara suaminya ada di rumah kecuali dengan izinnya. Dan tidak boleh baginya meminta izin di rumahnya kecuali dengan izinnya.” (HR Bukhari Muslim)

Dalam hak berhubungan suami-istri, jika suami mengajaknya untuk berhubungan, maka istri tidak boleh menolaknya.

“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidur, kemudian si istri tidak mendatanginya, dan suami tidur dalam keadaan marah, maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR Bukhari Muslim)

Berbakti Kepada Suami

Diantara kewajiban seorang istri atas suaminya juga adalah, hendaknya seorang istri benar-benar menjaga amanah suami di rumahnya, baik harta suami dan rahasia-rahasianya, begitu juga bersungguhnya-sungguh mengurus urusan-urusan rumah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan wanita adalahpenanggungjawab di rumah suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR Bukhari Muslim)

Syaikhul Islam berkata, “Firman Allah, “Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diriketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS. An Nisa [4]: 34)

Ayat ini menunjukkan wajibnya seorang istri taat pada suami dalam hal berbakti kepadanya, ketika bepergian bersamanya dan lain-lain. Sebagaimana juga hal ini diterangkan dalam sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Lihat Majmu Al Fatawa 32/260-261 via Tanbihat, hal. 94, DR Shaleh Al Fauzan)

Berkhidmat kepada suami dengan melayaninya dalam segala kebutuhan-kebutuhannya adalah diantara tugas seorang istri. Bukan sebaliknya, istri yang malah dilayani oleh suami. Hal ini didukung oleh firman Allah, “Dan laki-laki itu adalah pemimpin bagi wanita.” (QS. An Nisa [4]: 34)

Ibnul Qayyim berdalil dengan ayat diatas, jika suami menjadi pelayan bagi istrinya, dalam memasak, mencuci, mengurus rumah dan lain-lain, maka itu termasuk perbuatan munkar. Karena berarti dengan demikian sang suami tidak lagi menjadi pemimpin. Justru karena tugas-tugas istri dalam melayani suami lah, Allah pun mewajibkan para suami untuk menafkahi istri dengan memberinya makan, pakaian dan tempat tinggal. (Lihat Zaad Al-Ma’aad 5/188-199 via Tanbihat, hal. 95, DR Shaleh Al Fauzan)

Bukan juga sebaliknya, istri yang malah menafkahi suami dengan bekerja di luar rumah untuk kebutuhan rumah tangga.

Tidak Keluar Rumah Kecuali Dengan Izin Suami

Seorang istri juga tidak boleh keluar rumah kecuali dengan izin suami. Karena tempat asal wanita itu di rumah. Sebagaimana firman Allah, “Dan tinggal-lah kalian (para wanita) di rumah-rumah kalian.” (QS. Al Ahzab [33]: 33)

Ibnu Katsir berkata, “Ayat ini menunjukkan bahwa wanita tidak boleh keluar rumah kecuali ada kebutuhan.” (Tafsir Al Quran Al Adzim 6/408). Dengan demikian, wanita tidak boleh keluar rumah melainkan untuk urusan yang penting atau termasuk kebutuhan seperti memasak dan lain-lain. Jika bukan urusan tersebut, maka seorang istri tidak boleh keluar rumah melainkan dengan izin suaminya.

Syaikhul Islam berkata, “Tidak halal bagi seorang wanita keluar rumah tanpa izin suaminya, jika ia keluar rumah tanpa izin suaminya, berarti ia telah berbuat nusyuz (durhaka), bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta layak mendapat hukuman.”

Semua ketentuan yang telah Allah tetapkan di atas sama sekali bukan bertujuan membatasi ruang gerak para wanita, merendahkan harkat dan martabatnya, sebagaimana yang didengungkan oleh orang-orang kafir tentang ajaran Islam. Semua itu adalah syariat Allah yang sarat dengan hikmah. Dan hikmah dari melaksanakan dengan tulus semua ketetapan Allah di atas adalah berlangsungnya bahtera rumah tangga yang harmonis dan penuh dengan kenyamanan. Ketaatan pada suami pun dibatasi dalam perkara yang baik saja dan sesuai dengan kemampuan. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan kepada kita semua keluarga yang barakah.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

Inilah diantara LELAH yg penuh BERKAH ALLAH

Sahabatku, inilah diantara
LELAH yg penuh BERKAH
ALLAH,


 
1. Menuntut ilmu (QS 3:7),

2. Mencari rizki yg halal

bahkan bernilai JIHAD
ditengah banyak yg haram
(QS 62:10)),

3. Mengandung, melahirkan,
merawat anak2 dan
keluarga (QS 31:14),

4. Mengasuh anak yatim (QS4:6),

5. Sabar dlm sakit, cacat,
kemiskinan dan musibah
(QS 2:155),

6. Berdakwah (QS 41:33),

7. Merawat orang tua diusia
senjanya (QS 17:23), dan
lelah termulia adalah yaitu
Berjihad perang fisabillah
(QS 3:180).
Memang melelahkan tetapi
penuh berkah ALLAH, inilah
yg membuat HIDUP SESAAT
ini jadi BERMAKNA, dan ini
pula yg membuat org
beriman itu senang
menikmati kelelahannya
''natamatta bimataibina'',
SUBHANALLAH, Allahumma
berkahi ikhtiar kami dan
sisa umur kami...aamiin''.

So semoga bermanfaat...!
dan TETAP ISTIQOMAH

Ya Rabb..Matikanlah Saya…dan hidupkanlah Ayahku…!!

Ya Rabb..Matikanlah Saya…dan hidupkanlah Ayahku…!!

 
 
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pagi ini kubangun dengan cepat sebagaimana kebiasaanku..walaupun ini hari libur, begitupula anakku Reem, terbiasa dengan bangun lebih pagi.

Lalu Saya duduk di ruang kerjaku dan mulai menyibukkan diri dengan buku-buku dan lembaran-lembaran kertasku..


“Mama, apa yang kau tulis?”

“Saya menulis surat untuk Rabb, nak”

“Apakah kau mengizinkaku untuk membacanya mama?”

“Tidak anakku sayang, ini surat yang sangat special dan tidak kuizinkan siapa pun membacanya”

kukeluarkan Reem dari ruang kerjaku, dan dia sangat sedih, namun kuyakin ia telah terbiasa dengan perlakuan ku itu, karena penolakanku bukan sekali ini saja tapi telah berulang kali

Berlalu beberapa pekan kejadian itu, hingga suatu hari Saya masuk ke kamar Reem dan dia sangat terkejut gugup dengan kedatanganku…Ada apa?mengapa ia seperti itu?

“Reem…apa yang sedang kau tulis?”

Kuliahat ia makin gugup dan menjawab “ Tidak mama…ini sesuatu yang spesial”

Apa gerangan yang telah dituliskan seorang anak sembilan tahun, dan ia khawatir untuk kuketahui??!!

“ Saya menulis surat untuk Rabb, sepertimu ….”

Ucapannya terputus tiba-tiba, lalu ia meneruskan “ tapi…apakah yang kita tulis ini akan sampai pada-Nya mama?

“Tentu anakku…sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu…”

Ia tetap tak mengizinkan ku membaca apa yang telah ditulisnya, Saya pun keluar dari kamarnya dan menemui suamiku Rasyid yang sedang sakit untuk membacakannya koran pagi sebagaimana biasanya, lisanku membaca baris demi baris isi koran namun fikiranku tak lepas dari anakku…ternyata Rasyid memperhatikan ekspresiku… dan menduga bahwa dirinya sebab kesedihanku… ia mencoba meyakinkanku untuk menghadirkan perawat untuknya… agar bebanku sedikit berkurang…

Ya Ilahi, sungguh Saya tak pernah berfikir demikian..kudekap dan kukecup kepalanya yang dipenuhi beban dan peluh karena memikirkan diri ini dan anaknya Reem..dan membuatku turut bersedih hari ini..lalu kusampaikan padanya sebab resah dan sedih ku…

Hari ini Reem kesekolah, dan ketika ia kembali kerumah ,dokter sedang terburu-buru memeriksa Ayahnya yang sakit, ia pun duduk disamping ayahnya memberi semangat dengan penuh cinta.

Sebelum Dokter beranjak pergi, ia menjelaskan kepadaku bahwa keadaan Rasyid semakin memburuk. dan seolah Saya lupa kalau Reem masihlah sangat kecil, hingga tanpa kasihan padanya Saya berterus terang bahwa hati ayahnya yang dipenuhi cinta untuk Reem kini telah melemah, dan ia hanya mampu bertahan hidup tidak lebih dari 3 pekan lagi. Hancur hati Reem, ia mulai menangis dan berkata :

“Mengapa semua ini menimpa Ayah? mengapa?”

“Doakanlah kesembuhan untuk Ayah Reem, kita harus melewati semua ini dengan tegar, dan tidak melupakan rahmat Allah, sungguh Dia Maha Kuasa atas segala yang terjadi..dan kau sudah besar..” Reem menyimak semua apa yang diucapkan Ibunya, berusaha menghilangkan kesedihannya, menepis jauh rasa sakitnya dan berusaha untuk tampak tegar, kemudian berkata : “ Ayah ku tak akan mati “

Setiap pagi Reem mencium pipi ayahnya yang hangat, namun pagi ini ia menciumnya dengan tatapan kasih penuh harap, dan berkata : “ Semoga suatu hari nanti kau bisa mengantarku seperti teman-temanku yang lain…” , Ayahnya seketika diserbu keharuan dan kesedihan namun berusaha ia tutupi, ia berkata : “ InsyaAllah, akan datang hari dimana Saya akan mengantarmu Reem..” dan ia yakin ucapannya barusan tak akan pernah mampu menyempurnakan kebahagiaan putri kecilnya.

Kuantar Reem kesekolahnya, dan setiba di rumah tiba-tiba rasa ingin tahu akan surat yang ditulis Reem untuk Allah muncul, maka kumencari dikamarnya, namun setelah pencarian yang panjang ku tak menemukannya. Dimana surat itu???! Apakah ia merobek setelah menulisnya??!

Hah…mungkin di kardus ini, kardus yang ia minta dariku berulang kali, maka kukosongkan dan kuberikan padanya..Ya Ilahiy…kardus ini berisi surat yang sangat banyak…dan semuanya untuk Allah!

**Ya Rabb…Ya Rabb..matikanlah anjing Sa’id tetangga kami …karena ia telah membuatku takut!!

**Ya Rabb...Biarkanlah kucing kami melahirkan anak yang banyak..menggantikan anak-anaknya yang banyak mati!!!

**Ya Rabb…Luluskanlah sepupuku…karena Saya mencintainya!!

**Ya Rabb…Jadikanlah bunga-bunga di kebun kami tumbuh dengan cepat…untuk Saya petik dan berikan ke guruku tiap harinya!!

Dan banyak lagi surat-surat yang lain, yang begitu lugu ia tuliskan dan surat terakhir yang kubaca berbunyi :

**Ya Rabb..kuatkanlah akal pembantu kami..agar tidak membebani ibuku..

Ya Ilahiy, semua suratnya telah terjawab, anjing tetangga kami telah mati lebih dari sepekan yang lalu, kucing kami pun telah melahirkan anak yang banyak, Ahmad telah lulus dengan nilai yang tinggi, bunga-bunga bermekaran dengan cepat, dan Reem memetiknya tiap hari untuk gurunya…

Ya Ilahiy, mengapa Reem tak menuliskan surat dan memohon untuk kesembuhan Ayahnya dari sakit??...!!

Sedih bercampur bingung meliputi hatiku…belum juga reda sampai Saya dikagetkan deringan telpon, pembantu kami mengangkatnya lalu memanggilku,

“ Nyonya…dari guru Reem..”
“Iya, ada apa bu?ada apa dengan Reem?apa dia melakukan sesuatu?”

Ia menyampaikan bahwa Reem jatuh dari lantai 4..ketika ia membawakan bunga gurunya yang tidak hadir di sekolah hari ini.. ia menjulurkan kepalanya dari balkon.. bunganya terjatuh…dan ia pun terjatuh..

Pukulan yang sangat keras bagiku tak mampu kuberbuat apapun begitu pula Rasyid..dan keterkejutan ini membuatnya tak mampu menggerakkan lisannya sejak hari itu

“Mengapa Reem harus meninggal…Saya sungguh tak mampu memikirkan kematian putriku tercinta..”

Dan kini seolah Saya menipu diriku sendiri dengan kesekolah Reem tiap pagi seperti mengantarnya, kukerjakan semua apa yang ia senangi untuk kulakukan, semua sudut rumah mengingatkanku padanya, senantiasa kuteringat suara tawa nya yang menghidupkan suasana di rumah ini..beberapa tahun berlalu…namun terasa hanya beberapa hari saja…berjalan begitu lambat

Pagi hari jum’at…tiba-tiba pembantu kami datang dan ia ketakutan berkata..bahwa ia mendengar suara berasal dari kamar Reem…Ya Ilahiy, apakah masuk akal kalau Reem kembali?? ini gila..

“Kamu mengkhayal..” Saya belum pernah menginjakkan kaki di kamar ini sejak kematian Reem..

Rasyid bersikeras agar Saya ke kamar Reem dan melihat ada apa disana..

Kumasukkan kunci di pintu dengan hati was-was …kubuka pintu dan tak sanggup mengendalikan diri..Saya duduk dan terus menangis…kuhempaskan badanku di tempat tidurnya..ahh…kenangan!!

Reem pernah menyampaikan berulang kali padaku kalau tempat tidurnya bergeser jika ia bergerak, dan mengeluarkan suara…dan Saya selalu lupa untuk memanggil tukang kayu untuk memperbaikinya…tak ada guna lagi sekarang…

Tapi, dari mana asal suara tadi…ya, itu suara dari jatuhnya lukisan ayat kursi yang ia hias karena sangat semangat membacanya tiap hari sampai ia menghafalkannya..

Ketika Saya mengangkatnya untuk memasang kembali, Saya menemukan secarik kertas yang ia taruh dibelakang lukisan…Ya Ilahiy, ini salah satu suratnya…Apa gerangan isi surat ini??!! dan mengapa Reem meletakkannya di belakang tulisan ayat mulia??!! surat ini salah satu dari surat-surat yang dituliskannya untuk Allah…dan di dalamnya tertulis :

**Ya Rabb…Ya Rabb..Matikanlah Saya…dan hidupkanlah Ayahku…!!

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

KISAH HIKMAH MENGAJI SEJAK KECIL

KISAH HIKMAH MENGAJI SEJAK KECIL ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sebuah kisah tentang makna di balik perintah mengaji ...

“Jen, udah ngaji beluuum?”

“Jangan lupa, selesai sholat ngaji dulu. Jen.”
“Hapalanmu sudah sampai mana? Kok gak maju-maju sih?”

Kata-kata itu menemaniku sejak kecil. Suara Ibu yang berkali-kali dan tak pernah lelah mengingatkan aku untuk rajin mengaji. Entah dari kapan aku mulai mengaji, aku bahkan sudah lupa. Rasanya kalau tak salah, aku belum sekolah TK ketika Ibu ‘menyeret’ ku ke Mesjid.

Aku memang segan ikut belajar mengaji waktu itu. Masdar Ali, nama guru mengajiku terkenal galak luar biasa pada anak-anak yang suka bermain-main di depan halaman ketika shalat berjama’ah berlangsung. Meskipun tak pernah dimarahi, tetap saja suara seram Masdar membuatku takut padanya.

Tapi ketakutan itu hanya sesaat, setelah beberapa waktu aku mulai suka mengaji. Aku suka mengaji dan menghapal Al Qur’an bukan karena aku memahami artinya mengaji atau gunanya untukku. Aku suka karena setiap kali aku hapal satu surah Al Qur’an, Ayah dan Ibu lantas memberiku pujian. Semakin banyak aku hapal, Ayah dan Ibu semakin sering memujiku. Wajah gembira dan bahagia itulah motivasi terbesarku saat itu.

Memang tak ada hadiah yang diberikan, tapi rasanya saat itu hanya dengan kepuasan yang terpancar di wajah orangtua, aku sudah puas. Aku menjadi anak favorit Ibu karena lebih cepat dan lebih banyak menghapal dibandingkan dua saudaraku yang lain, Jon dan Eris.

Semakin besar, semakin banyak yang harus kuhapal dan kupelajari. Hadits-hadits pun menjadi tambahan pelajaran setelah mengaji. Dan untunglah, aku memiliki otak yang sepertinya langsung menyerap semua pelajaran itu dengan mudah. Makin lama makin banyak.

Usiaku terus bertambah. Kebiasaan menghapal Al Qur’an dan Hadits tak lagi disebabkan Ayah dan Ibu. Aku mengaji karena kebiasaan, dan anehnya setelah melantunkan beberapa ayat meskipun hanya beberapa baris rasanya ada ketenangan yang menyusup di batinku. Ketenangan itulah yang menjadi penyebab aku tak pernah melepaskan kebiasaanku itu.

Sampai kemudian dalam pergaulan sehari-hari, isi hapalanku baik ayat-ayat Al Qur’an maupun hadits Nabi menjadi sedemikian akrab di kepalaku. Setiap kali ada yang menyinggung soal mandi dan membersihkan tubuh, tanpa sadar aku mengarahkannya pada isi ayat atau hadits yang berhubungan dengan itu.

Begitu juga dengan tata cara hidup yang lain seperti pergaulan baik pada orangtua, pada perempuan, pada lelaki yang bukan seiman, semua ada dalam hapalan yang kuingat. Teman-teman juga mulai banyak bertanya padaku tentang ta’aruf, tentang pernikahan sampai soal warisan. Aku tak tahu, ternyata di antara banyak teman-temanku ada banyak yang tak sempat mengaji apalagi sampai menghapal.

Ketika dewasa, aku bertandang sekali ke rumah guru mengajiku. Masdar Ali, yang kini sudah tua renta. Suaranya yang galak tak lagi terdengar, hanya berganti dengan suara serak yang lemah. Mesjid tempatku belajar juga tak seramai dulu lagi saat maghrib menjelang.

Memang masih ada beberapa anak yang mengaji, tapi jumlah mereka bisa dihitung jari. Menurut Masdar, banyak anak-anak ikut les pelajaran umum di malam hari sehingga memilih untuk tidak mengaji. Ada nada keprihatinan saat Masdar menjawab pertanyaanku soal mesjid dan pengajian.

Setiap bulan memang ada pengajian, tapi itu hanya diikuti oleh orang-orang tua saja. Setiap tahun kala Ramadhan, memang ada pengajian dari malam bergantian hingga pagi menjelang. Tapi itu hanya musiman, demikian kata Masdar sedih.

Dulu, rasanya tak lengkap jika ada orangtua tak mengajari anaknya mengaji, menyuruhnya sholat dan menghapal surat Al Qur’an serta Hadits. Sekarang jarang sekali ada rumah yang memperdengarkan suara-suara orang mengaji di malam-malam hari. Malah yang lebih terdengar banyak adalah suara televisi yang sedang menyiarkan sinetron.

Aku terdiam, Masdar Ali memang benar. Seandainya dulu tak pernah dipaksa Ibu mengaji, aku mungkin tak mendapatkan hikmah di balik lantunan ayat-ayat yang kuhapalkan itu.

Tanpa kusadari, aku sedang membentuk pondasi dasar untuk kepribadianku, untuk menuntunku kelak menjalani hidup agar sesuai dengan kaidah agama yang kuanut. Aku menghapal semuanya dalam kepalaku, mengingatnya sepanjang hidup dan menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari.

Dan aku sangat sedihmendengar seorang teman berkata “Lo kok ngaji sih, Jen? Memangnya ini bulan Ramadhan ya?” pada suatu hari di siang bolong seusai shalat jumat di akhir bulan Dzulhijah.

***
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

Perjuangan Seorang Ibu

Inilah sebuah gambar, sebuah alasan mengapa kita jangan sampai durhaka pada kedua orang tua, betapa hebatnya perjuangan seorang Ibu demi menghidupi kita, anaknya..
Inilah sebuah gambar, sebuah alasan mengapa kita jangan sampai durhaka pada kedua orang tua, betapa hebatnya perjuangan seorang Ibu demi menghidupi kita, anaknya..

Setiap ujian yang Allah bagi

Setiap ujian yang Allah bagi, pasti Ada hikmahnya. Semakin Allah sayang kepada hambaNya, semakin besar & kuat ujian buatnya..
Setiap ujian yang Allah bagi, pasti Ada hikmahnya. Semakin Allah sayang kepada hambaNya, semakin besar & kuat ujian buatnya..

Mensyukuri Nikmat

Bila orang yang khawatir akan kekurangannya, mau mensyukuri nikmat yang mereka miliki, maka mereka akan berhenti khawatir...
Bila orang yang khawatir akan kekurangannya, mau mensyukuri nikmat yang mereka miliki, maka mereka akan berhenti khawatir...

JANGAN BERDUKA CITA, JANGAN TERLALU GEMBIRA

 
Tiada suatu bencanapun yg menimpa di bumi & tidak pula pd dirimu sdr melainkan tlh tertulis dlm KITAB LAUH MAHFUZH sblm Kami menciptakannya. Sesungguhny yg demikian itu adalah mudah bagi Allah.

Kami jelaskan yg dmkn itu spy kamu JGN BERDUKA CITA terhadap apa yang LUPUT dari kamu, & spy kamu JGN TERLALU GEMBIRA terhadap apa yg diberikan-Nya kpdmu. Dan Allah tdk menyukai stp org yg SOMBONG lagi memBANGGAkan diri
(QS 57:22-23)

Bersyukur Sebagai Terapy

Bersyukur Sebagai Terapy

By: Muhamad Agus Syafii



Di Rumah Amalia pernah saya bertemu dengan seorang perempuan muda cenderung bersikap negatif, nyaris dalam segala hal dilihatnya dengan kacamata buram, usahanya gagal, selalu mengeluh tentang dirinya dan sekelilingnya. dia bertanya apa yang harus dilakukan? Saya mengatakan kepadanya agar memperbanyak hamdalah, karena hamdalah adalah wujud rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Sampai suatu hari orang-orang melihat ada perubahan yang menyolok dalam dirinya. Ia tampak lebih bugar, penuh senyuman dan optimisme. Ketika ditanya ia ditanya banyak orang apa yang menyebabkan perubahan itu, ia selalu menjawab, 'ini karena terapi bersyukur.' Setiap pagi selalu mengucapkan hamdalah.' Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah atas semua karuniaMu dipagi yang indah.' ia kemudian memikirkan & melakukan hal-hal yang terbaik disepanjang hari. Disaat malam tiba menjelang tidur, tidak lupa ia memanjatkan doa, 'Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, untuk semua anugerahMu disepanjang hari ini.' Lalu ia memadamkan lampu dan tidur dengan nyenyak.

Teman, banyak orang yang sudah merasakan betapa bermanfaatnya mengucapkan hamdalah karena hamdalah adalah ucapan syukur yang mengandung upaya pemulihan, pengobatan dan kesehatan bagi siapapun yang senantiasa mengucapkannya. Jika kita belajar bersungguh-sungguh dengan mengucapkan dari lubuk hati kita yang paling dalam, membuat hidup kita menjadi lebih sehat, lebih indah dan lebih membahagiakan. Insya Allah.

---
Sahabatku, aminkan doa ini memohon kpd Allah agar kesulitan dan penderitaan menjadi kemudahan. "Bismillahi ‘ala fasi wamali wadini. Allahumma radhdhini biqadha-ika wabarikli fima quddirali hatta ia uhibba ta’jila ma akh-kharta wa ta’khira ma’ajjalta.”Dengan nama Allah atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah berilah aku rasa ridha terhadap putusanMu dan berkahilah segala apa yang Engkau berikan kepadaku, sehingga aku tidak suka mempercepat apa yang Engkau lambatkan dan memperlambat apa yang Engkau cepatkan.”

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii

KISAH HIKMAH MENABURKAN SOBEKAN2 KERTAS

KISAH HIKMAH MENABURKAN SOBEKAN2 KERTAS ...

 
 
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Kisah ini saduran dari sebuah dongeng internasional tentang Bulu Angsa (saya lupa pengarangnya karena menghafalnya di luar kepala sejak 10 thn lalu), saya menggantinya dengan versi Indonesia. Jika ada kesamaan dengan inti cerita, ini dimaksudkan untuk diambil manfaatnya saja.

“Hari ini kita belajar tentang Fitnah

,” ucap Ibu Hanifah saat memulai pelajarannya.

“Buka halaman berapa bu?” tanya anak-anak hampir bersamaan.

Ibu Hanifah menggeleng, “Gak perlu, kalian cukup mengeluarkan selembar kertas kosong. Boleh kertas bekas, boleh kertas kosong. Apa saja, masing-masing anak hanya boleh satu lembar. Lalu sobek-sobeklah kertas itu sekecil-kecil mungkin.

Siapa yang paling kecil dan paling banyak menghasilkan sobekan kertas, akan mendapat kesempatan pertama melakukan langkah selanjutnya. Tampung hasil sobekan kalian nanti di sini!”

Ibu Hanifah memberi kode ketua kelas untuk membagikan puluhan kotak kosong yang tadi dibawanya masuk pada seluruh murid.

“Memangnya langkah selanjutnya apa bu?” tanya Aswan ingin tahu. Pelajaran PPKN dari Ibu Hanifah selalu menarik untuk diikuti dan Aswan sangat suka hal-hal menyenangkan seperti ini. Mana ada kan guru menyuruh menyobek kertas kecil-kecil?

“Mmm… baiklah, dia akan mendapatkan kesempatan pertama menyebarkan sobekan kertas itu nanti,” jawab Ibu Hanifah.

“Hah? Yang benar bu?” Ibu Hanifah mengangguk. Melihat anggukan itu, anak-anak langsung melakukan perintah si Ibu guru dengan cepat. Suara mereka ribut saat mulai menyobek-nyobek kertas, memamerkan pada temannya dan saat melihat temannya jauh lebih banyak, mereka kembali menyobek kertas-kertas itu hingga hampir menjadi seperti butiran.

“Ckckck! Kalian memang hebat kalau diajak main ya? Coba kalau belajar juga seperti itu juga.” Ibu Hanifah tertawa kecil saat melihat betapa bersemangatnya para murid diajak seperti itu.

“Ini juga kan lagi belajar, bu,” jawab Siti Farida sambil tertawa geli. Ibu Hanifah hanya tersenyum-senyum.

“Oke, sekarang siapa yang paling banyak? Ayo maju satu persatu biar Ibu periksa! Nanti setelah itu jadikan satu dalam tas plastik itu ya!”

“Baik, Bu!”

Satu persatu semuanya maju. Dan seperti perkiraan Bu Hanifah, Aswanlah pemenangnya. Aswan girang sekali. Dia tak pernah juara kelas, tapi soal beginian dia paling suka.

“Oke, sobekannya sudah kita kumpulkan semua. Aswan, kamu bawa tas plastik ke lapangan ya. Dan anak-anak yang lain, kita ke lapangan bola dulu.”

“Eh, jangan-jangan mau ditebar di lapangan bola nih?” celetuk Kasih saat rombongan itu berjalan beramai-ramai.

“Masak boleh sih? Entar siapa yang mau bersihin?”

“Memangnya apa hubungannya dengan fitnah ya?”

Meski ikut mendengar celetukan anak-anak didiknya, Ibu Hanifah tak berkomentar apapun. Ia tetap meneruskan langkahnya dengan yakin. Begitu tiba di tepi lapangan bola yang berangin, Ibu Hanifah meminta anak-anak berjejer rapi. Aswan dipanggil ke sisi Ibu Hanifah.

“Sekarang, ambil sebanyak yang kamu, Wan. Genggamlah, lalu tiuplah sesukamu!”

Mata Aswan membulat. “Benar nih, Bu?” Ibu Hanifah mengangguk.

Tangan Aswan membuka tas plastik dengan cepat, mengambil segenggam besar sobekan kertas sementara teman-temannya yang lain memintanya menyisakan untuk mereka. Dengan penuh semangat ia meniup sekencang mungkin sobekan kertas itu, dibantu oleh angin dengan cepat sobekan kertas itu menyebar ke mana-mana.

Kepala Sekolah dan Guru Olahraga ikut menyaksikan dari kejauhan. Melihat kejadian itu. Pak Hasim si Guru Olahraga berang. “Eeeh, apa-apaan mereka itu?” Ia hendak beranjak menuju lapangan ketika tangannya ditarik oleh Kepala Sekolah.

“Biarkan saja, Pak Hasim. Tadi Bu Hani sudah minta izin sama saya. Dia janji akan membereskannya. Kita lihat saja.”

Aswan puas saat memandang hasil sobekan yang menyebar cukup banyak. Ibu Hanifah menatap ke arah anak-anak yang lain dan satu persatu mereka melakukan hal yang sama seperti Aswan walaupun tak sebanyak yang Aswan sebar.

Setelah sobekan kertas habis, anak-anak saling tertawa lepas. Mereka senang melihat hasil “permainan” mereka yang menyenangkan.

“Nah, sekarang! Tugas kalian yang terakhir adalah… ” Ibu Hanifah tersenyum manis. Anak-anak diam mendengarkan. “Kumpulkan lagi semua sobekan kertas yang kalian tebar, dimulai dari yang paling pertama menebarnya!”

“Apa??” Anak-anak berteriak kaget.

“Kata Ibu, tadi boleh. Kok sekarang harus mengumpulkan sih?” tanya Aswan merengut kesal.

“Memangnya tadi Ibu bilang habis menebarkan kertas itu maka tugasnya selesai?” Anak-anak menggeleng. Mereka melotot pada Aswan, si tertuduh yang paling banyak menyobek kertas.

“Bu, pakai sapu boleh ya bu?” rayu Aswan. Ibu Hanifah menggeleng. Wajah kecewa terlihat di wajah murid-murid yang lain.

Meskipun bersungut-sungut anak-anak memungut sobekan kertas itu, beberapa dari mereka mengomel pada Aswan. Beberapa kali Aswan disalahkan teman-temannya karena sobekan kertas Aswanlah yang paling kecil hingga sulit untuk diambil, Maka setiap kali mereka menemukannya, Aswan pun dipanggil untuk memungutnya. Tak heran dia nampak kelelahan sebelum selesai melakukannya.

“Sudah cukup!” kata Bu Hanifah. Lapangan belum bersih benar, tapi karena melihat anak-anak sudah lelah maka Ibu Hanifah menyudahi tugasnya.

“Fitnah itu seperti sobekan kertas-kertas yang kalian tebar itu. Ia begitu ringan dan mudah sekali tertiup, dihembuskan oleh sedikit angin maka dengan cepat ia akan menyebar ke mana-mana.”

Ibu Hanifah menunduk, mengambil satu sobekan kertas yang berada di dekatnya

. “Kadang-kadang karena terlalu kecil dan hanya karena nafsu, fitnah tak lagi jelas apa bentuknya. Contohnya sobekan ini, apa kalian tahu ini sobekan ini tadinya apa jika tadi tak melihat bentuknya dari awal? Tidak. Karena yang kalian lihat hanyalah potongan kecil dari sebuah kertas. Entah apa kertas ini sebelumnya ada tulisannya atau masih kosong? Tak ada yang tahu.”

Anak-anak terdiam mendengarkan.

“Sekarang, saat kalian harus mengumpulkan kembali sebaran kertas itu. Tidak mudah, bukan? Padahal ini tak seberapa dibandingkan fitnah atau gosip bohong yang terlanjur menyebar. Jika mengumpulkan kertas masih bisa dilakukan, memperbaiki fitnah itu benar-benar sangat sulit. Jadi kalian bisa memetik pelajaran hari ini?”

“Bisa!!” teriak anak-anak bersamaan.

“Apa itu? Coba Aswan kamu jawab, pelajaran apa yang kamu dapat hari ini?” tanya Ibu Hanifah sambil tersenyum menggoda. Sejak tadi wajah muridnya yang paling keras kepala itu sudah cemberut terus.

“Mmm… Nanya dulu sampai selesai sebelum mengerjakan tugas bu Hani!” jawab Aswan seenaknya yang disambut gelak tawa teman-temannya. Ibu Hanifah juga tertawa.

“Iya bu, kami paham. Membuat fitnah itu segampang menyobek kertas, lalu gosip atau fitnah itu mudah sekali dihembuskan atau ditiupkan, tapi kalau sudah tersebar maka akan sulit diperbaiki lagi,” jawab Farida setelah mereka berhenti tertawa, memperbaiki jawaban Aswan yang asal-asalan.

“Ya, bagus. Itu kesimpulan pelajaran yang ingin Ibu berikan buat kalian. Semoga kalian tetap mempertahankan kesimpulan ini benar-benar sampai kapanpun dan paling penting benar-benar mempraktekkannya. Sekarang kalian boleh mengambil sapu dan bersihkanlah sisa sobekan kertas ini sampai bersih. Pelajaran selesai setelah kalian menyelesaikannya, setelah itu kalian boleh istirahat!”

Pekik riang anak-anak pecah seketika, termasuk Aswan yang dari tadi masih terlihat kesal. Sementara dari kejauhan, tatapan kagum terpancar dari sepasang mata milik Kepala Sekolah dan Pak Hasim yang menyaksikannya dari kejauhan sedari tadi. Ibu Hanifah memang unik, seringkali memberi pelajaran dengan cara yang aneh tapi apa yang diajarkannya benar-benar mengena dalam hati.

*****
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

RAHASIA DI BALIK SEBUAH KETENANGAN

RAHASIA DI BALIK SEBUAH KETENANGAN ...

 
 
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Manusia adalah makhluk yang unik. Allah Swt menciptakan manusia dengan komponen yang sangat sempurna; jasad, jiwa, akal dan hati. Di antara beberapa unsur tersebut, hatilah yang paling sensitif. Ya, hati manusia memang sensitif.

Hati manusia akan shock ketika dihadapkan dengan sebuah hal besar dan baru dalam kehidupan. Me

mbutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk memantapkan hati dalam keadaan tersebut. Usaha keras pun perlu dilakukan untuk meyakinkan kesiapan hati. Jasad, jiwa dan akal turut berperan mati-matian demi menghasilkan ketetapan hati yang mantap.

Mengapa hati sangat sulit ditaklukkan? Hati adalah salah satu unsur dalam diri manusia yang tidak bisa berbohong ataupun dibohongi. Hati manusia akan selalu berkata jujur. Ia akan selalu mengungkapkan kebenaran, walaupun akal dan jasad manusia memungkiri atau menutup-nutupi.

Maka, tidaklah salah ketika Rasul Saw. berkata dalam sabdanya bahwa dalam diri manusia terdapat sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh akan menjadi baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh pun akan rusak. Ya, dia adalah hati.

Di sisi lain, hati juga sangat sulit untuk ditenangkan ketika ia sedang mengalami goncangan. Ketika hati kecewa, seluruh unsur dalam tubuh manusia akan terkena imbasnya. Akal seakan berjalan di tempat. Sejenak ia akan merasa bingung untuk melakukan fungsinya; membedakan baik dan buruk, dosa dan pahala. Jiwa terasa hampa. Jasad terkulai lemah dan tak berdaya untuk melakukan apapun. Semua terjadi hanya karena hati.

Ada sebuah ungkapan berbunyi "lidah manusia lebih tajam dari pedang", mengapa demikian? Karena sasaran serang lidah adalah hati. Ketika hati terluka, maka untuk memulihkan dan membangkitkannya kembali dari keterpurukan akan sangat sulit sekali. Hati manusia ibarat kaca, jika kaca retak atau pecah, maka tidak akan ada yang bisa menyatukannya kembali. Jikapun bisa, pasti bekas retak masih akan terlihat.

Oleh karena itu, selaku muslim kita dianjurkan untuk selalu menjaga hati. Kejernihan dan kesucian hati sangat penting untuk dipertahankan. Karena menodai hati sama dengan membunuh diri. Biarkan hati mekar dan bersemi di tengah padang cinta ilahi. Menebarkan semerbak wangi ketakwaan. Menyegarkan pandangan dengan warna-warni ketaatan.

Jika hati terlihat layu, segarkanlah ia dengan Al-Quran. Jika hati gersang, siramlah ia dengan air keridhoan. Jika hati menangis, usaplah air matanya dengan belaian kasih tuhan. Ya, hanya dengan kembali pada Allah Swt. hati dapat kembali tenang.

Ajarilah hati agar dapat menerima semua takdir yang telah ditetapkan. Karena sesungguhnya, skenario Allah Swt. sangat indah. Di balik semua yang dirasakan hati, terdapat hikmah-hikmah ilahi. Selaku manusia, kita hanya bisa taat dan meyakini kebenaran itu semua.

Karena hanya Allah Swt. yang maha mengetahui segala sesuatu. Allah Swt maha kuasa. Allah Swt. maha melihat dan mendengar. Allah Swt tidak akan menelantarkan hambaNya, sebagaimana Allah Swt tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Wallahu a'lam ...

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

Renungan!!!

Masih beranikah membentak Ibunda ?
Masih beranikah membentak Ibunda ?

Istri sholehah

 
Sahabat seorang suami kepada seorang istrinya....Istriku...aku tak ingin engkau pintar merias wajahmu,aku hanya ingin engkau pintar merias akhlakmu....aku tak ingin engkau pintar dalam menyanyi, aku hanya ingin suara merdumu dikala mengaji.” Istriku,janganlah engkau pandai menggosip, lebih indah untuk melakukan perbuatan positif..Janganlah engkau pandai dalam bermain kata,lebih indah untuk perbuatan mulia..” Sejatinya kecantikanmu cukup hatimu bagiku,indahnya suaramu cukup alunan lisanmu dalam membca Al-Quran,karna itu yang mempesonakan rasa dlm hatiku.” Istriku,dari itulah aku menyayangimu,karna aku ingin bersamamu selalu Menuju surga-Nya yang tiada bandingan dalam hidup di dunia ini.” Bukan aku menceramahimu,tapi selayaknya aku mengajakmu imam bagimu.. Untuk menikmati pahit manisnya kehidupan.” Biar dalam dunia ini pahit,tapi kelak di akhirat manis.

Renungan :)

 Jangan biarkan malaikat yg kiri trus mencatat sementara yg kanan hanya diam ...

 

Malam Ini Tak Ada Cinta

SUARA ITU kembali menggoda. "Ya kau takut Ima. Takut pada kenyataan."

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Bismillahirrahmanirrahim

SUARA ITU kembali menggoda. "Ya kau takut Ima. Takut pada kenyataan."

"Dan alangkah tragisnya, kenyataan itu menyakitkan hatimu bukan?" ejek suara itu pula.

Ia semakin tersudutkan. Seperti disayat sembilu, uluhatinya terasa perih.Namun tak urung, ia masih mau menyanggah.Mengatasi suara hatinya dengan tanggapan yang berbeda.

"Tidak," katanya setengah berteriak. "Aku tidak apa-apa. Aku bahagia. Aku sudah berhasil." Maka serentak itu wajahnya pun berubah nanar. Kemerahan membauri, dan kemarahan menyeliputinya.

Diamatinya sekeliling. Dilihatnya sekitar. Diingat dan dibayangkannya segala sesuatu.

Rumah besar dengan halaman berumput yang dihiasi kolam renang. Taman pepohonan indah, lengkap dengan kendaraan dan perabotan mutakhir yang diganderungi manusia modern. Mobil mewah di garasi dengan peralatan elektronikanya yang menyenangkan. Ac, tv, dvd, cd, stereo tape. Sedang di dalam rumah ada home teatre dan segala macam elektronika hasil industri era informasi. Hiasan interior, satu stel kursi sofa, lemari pajangan, lampu kristal, lukisan, sampai permadani Iran, dapur modern dengan kompor gas dan alat penghisap udara tak sedap. Kulkas, mesin cuci, pokoknya keperluan dan alat rumah tangga yang menyenangkan perempuan.

"Ya," katanya pula menguatkan hati. "Aku memang sudah berhasil. Bahagia."

Sekilas wajahnya menampakkan kepuasan dan kebanggaan.

Namun, itu pun tak lama. Suara lain kemudian menghuni hatinya.

"Tetapi....," dan ia seperti mernung-renung.

"Bukankah rumah ini sepi?" katanya. "Tiada tawa dan canda anak? tiada belai kasih seorang suami? seorang lelaki?" Perasaannya terhimpit pula. Tertekan dan terejek lagi. 

Tak tahan untuk tidak menumpahkan segala rasa, maka ia pun menangis. Dan tangisan itu begitu menyayat.....

Segala sesuatu kemudian membayang. Memantulkan cerita duka dalam benak, atas kejadian dan perjalanan hidup yang dialaminya.....

("Dialog" dalam buku kumpulan cerpen "Serial Gender" >Malam Ini Tak Ada Cinta", Fatma Elly, Establitz)

"Dan alangkah tragisnya, kenyataan itu menyakitkan hatimu bukan?" ejek suara itu pula.

Ia semakin tersudutkan. Seperti disayat sembilu, uluhatinya terasa perih.Namun tak urung, ia masih mau menyanggah.Mengatasi suara hatinya dengan tanggapan yang berbeda.

"Tidak," katanya setengah berteriak. "Aku tidak apa-apa. Aku bahagia. Aku sudah berhasil." Maka serentak itu wajahnya pun berubah nanar. Kemerahan membauri, dan kemarahan menyeliputinya.

Diamatinya sekeliling. Dilihatnya sekitar. Diingat dan dibayangkannya segala sesuatu.

Rumah besar dengan halaman berumput yang dihiasi kolam renang. Taman pepohonan indah, lengkap dengan kendaraan dan perabotan mutakhir yang diganderungi manusia modern. Mobil mewah di garasi dengan peralatan elektronikanya yang menyenangkan. Ac, tv, dvd, cd, stereo tape. Sedang di dalam rumah ada home teatre dan segala macam elektronika hasil industri era informasi. Hiasan interior, satu stel kursi sofa, lemari pajangan, lampu kristal, lukisan, sampai permadani Iran, dapur modern dengan kompor gas dan alat penghisap udara tak sedap. Kulkas, mesin cuci, pokoknya keperluan dan alat rumah tangga yang menyenangkan perempuan.

"Ya," katanya pula menguatkan hati. "Aku memang sudah berhasil. Bahagia."

Sekilas wajahnya menampakkan kepuasan dan kebanggaan.

Namun, itu pun tak lama. Suara lain kemudian menghuni hatinya.

"Tetapi....," dan ia seperti mernung-renung.

"Bukankah rumah ini sepi?" katanya. "Tiada tawa dan canda anak? tiada belai kasih seorang suami? seorang lelaki?" Perasaannya terhimpit pula. Tertekan dan terejek lagi.

Tak tahan untuk tidak menumpahkan segala rasa, maka ia pun menangis. Dan tangisan itu begitu menyayat.....

Segala sesuatu kemudian membayang. Memantulkan cerita duka dalam benak, atas kejadian dan perjalanan hidup yang dialaminya.....

("Dialog" dalam buku kumpulan cerpen "Serial Gender" >Malam Ini Tak Ada Cinta", Fatma Elly, Establitz)

Beban Hidup

Tak ada orang akan tenggelam oleh beban, tetapi bila beban esok ditambah beban hari ini, tak ada orang yang sanggup menanggungnya...
Tak ada orang akan tenggelam oleh beban, tetapi bila beban esok ditambah beban hari ini, tak ada orang yang sanggup menanggungnya...

Sholat Tepat Waktu

Mari kita biasakan diri untuk sholat tepat waktu...
Mari kita biasakan diri untuk sholat tepat waktu...

Perempuan shalihah itu...

Bismillah ... Perempuan shalihah itu tidak seperti bulan; 
indah, .. tetapi semua orang bebas melihatnya .. Perempuan shalihah itu seperti matahari; .. bersinar menghangatkan dan kehadirannya dinantikan, .. tetapi membuat orang-orang menunduk ketika melihatnya ..

Ngak mau disentuh api neraka ?

Bismillah ... Ngak mau disentuh api neraka sahabat ..? 
 jagalah empat raka'at sebelum (qabliyah) dan sesudah dzuhur (badiyah) ... Ngak percaya ini hadistnya lho ... dan hadist ini shahih ...

Baginda Rasul Saw bersabda ..:

" Allah swt pasti mengharamkan api neraka bagi orang yang menjaga empat raka'at sebelum dan setelah Dzuhur ..."

(HR. Ahmad)

Ini adalah janji Allah dan Rasul-Nya kepada kita ... Jadi jangan ragu tuk melaksanakannya karena Allah semata ...

Jaminnan Allah dan Rasul-Nya lho bagi yang selalu menjalankannya secara istiqomah ... Sempatkanlah sahabat ... pertama2 memang berat tapi kalau sudah biasa .. insya Allah akan menjadi sangat ringan dan menyenangkan jiwa ....

Bertemu Almarhum Suami, Saat Beribadah Haji

...Bertemu Almarhum Suami, Saat Beribadah Haji...

 
 Dengan mata berkaca-kaca, ibu itu bercerita pada saya tentang pertemuan dirinya dengan sang suami yang telah meninggal 3 tahun yang lalu. Pertemuan pertama saat dia berzikir di sebuah masjid, dan pertemuan kedua saat dirinya menjalankan ritual lempar jumroh.

Saat melihat suaminya, ibu itu tidak kuasa menahan tangis. Dia hanya mampu tertegun dan menangis bahagia ketika suaminya berjalan di depannya saat di masjid, dan melihat suaminya berada persis di depannya saat melempar jumroh bersama ribuan jemaah lainnya. Saat itu untuk memanggil suaminya, ibu itu tak kuasa sampai sang suami hilang dari pandangan mata.

Ibu itu melihat wujud suaminya dalam fisik yang nyata. Bukan halusinasi atau bayangan belaka. Dia sangat yakin 100% itulah suaminya. Inilah yang membuat Ibu itu sangat terharu, karena dia tahu suaminya turut hadir menemaninya saat menjalankan ibadah haji kemarin.

Tahukah anda? Ibu ini dan sang suami telah menabung selama bertahun-tahun untuk mengumpulkan biaya agar bisa berangkat haji. Tapi menjelang tabungan haji mereka cukup untuk berangkat, sang suami lebih dahulu meninggal. Inilah yang membuat sedih ibu tersebut, tapi kesedihan itu akhirnya terobati setelah tahu sang suami turut bersamanya saat menjalankan ibadah haji kemarin.

Saudaraku, dari kisah ini bisa kita tarik sebuah fakta, bahwa saat kita punya sebuah niat sebenarnya Allah sudah mencatatnya. Dan saat kita berhalangan menjalankan niat tersebut, Allah punya cara sendiri untuk mewujudkannya buat kita.

Kisah ini hampir sama dengan kisah nyata yang pernah ditayangkan di sebuah televisi nasional. Seorang ibu bertemu anaknya yang telah meninggal saat dirinya menjalankan ibadah haji. Mengapa bisa terjadi? Ternyata selama hidup, anaknya punya cita-cita ingin menunaikan ibadah haji bersama ibunya. Tapi takdir berkehendak lain, sang anak meninggal lebih dahulu karena sebuah bencana alam.

Semoga kisah ini bermanfaat buat anda. Yuk mulai sekarang kita niatkan kebaikan dalam hidup kita, karena niat yang kuat sudah diperhitungkan sebagai pahala buat kita. Dan saat kita ada halangan untuk mewujudkan niat baik tersebut, Allah punya cara untuk mewujudkannya buat kita.

Kesedihan mempunyai batas

Kesedihan mempunyai batas, sedang kecemasan tidak Ada batasnya. Kita sedih hanya untuk hal yg telah terjadi, tetapi kecemasan untuk semua hal yang belum pernah terjadi...untuk menyembuhkan kecemasan: berdzikirlah, menyebut Asma Allah.."Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang."(QS.Ar-Ra’d:28).
Kesedihan mempunyai batas, sedang kecemasan tidak Ada batasnya. Kita sedih hanya untuk hal yg telah terjadi, tetapi kecemasan untuk semua hal yang belum pernah terjadi...untuk menyembuhkan kecemasan: berdzikirlah, menyebut Asma Allah.."Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang."(QS.Ar-Ra’d:28).

SEMUA SAMA DIHADAPAN ALLAH

*SEMUA SAMA DIHADAPAN ALLAH* 
 
 
 
 
 
Itu bukan Boneka .
Itu bukan Patung .
Itu bukan Pohon Pisang .
Itu Jenazah Manusia , yang akan dikuburkan .

Setiap yang bernyawa semua pasti akan MENGHADAPI KEMATIAN , dan Tak Seorang pun yg bisa Menolak dan Lari darinya .

Hari , Jam , Menit , bahkan Detik semua itu sudah Diatur oleh ALLAH . Gak padang Pagi , Siang , Malam kalau itu sudah ditentukan dan Dikehendaki - NYA , ALLAH tidak segan ** MENGAMBIL NYAWA kita dari Badan ini .

ALLAH gak pilih ** siapa hamba yg bakal dipanggil - NYA .
Gak pandang MUDA , GAK PANDANG TUA , kalau udah kehendak NYA ,siapapun tak mampu Menolaknya .

Jabatan , Kedudukan , Pangkat , Harta , bahkan Orang yg paling dekat dgn kita , Mereka pun tak mampu menolong kita .

Hanya AMAL IBADAHLAH penolong kita nantinya . Tapi Bagaimana dgn AMAL IBADAH kita saat ini ,,,,????
Sudah cukupkah Untuk Bekal kita kelak diAkhirat ,,,????
Sedangkan kita sampai sekarang pun masih belum Cukup Bekal .

* MEMENTINGKAN MASALAH DUNIAWI ITU LEBIH DIUTAMAKAN , DARIPADA MEMENTINGKAN BEKAL DIAKHIRAT * Inilah salah Satu KELALAIAN kita ,,,!

* BELAJAR TIDAK TERLALU MENCINTAI DUNIA YG HANYA FATA MURGANA INI ,Mungkin akan menjadikan kita lebih CINTA PD AKHIRAT .

* ESOK PASTINYA ADA , TAPI ESOK BELUM TENTU UNTUK KITA ,,!!!!.

Salam Santun Ukhuwah Fillah .

KISAH PEMULUNG YANG BERHIJAB

KISAH PEMULUNG YANG BERHIJAB

 
 
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Terlihat wajah semangat yang berlumur air keringat, terlihat seorang mahasiswi dengan nama Asma (nama samaran, maaf nama dan identitasnya terpaksa kami rahasiakan). Memakai gamis hijau, jilbab lebar dan tas ransel berwarna hitam, dia memasuki lobi di salah satu Universitas di daerah Tangerang. Dia adalah mahasiswi semester 1 jur
usan akuntansi. Usianya baru 17 tahun. Dan dia adalah salah satu mahasiswi TERPANDAI di kelasnya.

Saat kelas usai, dia pergi ke perpus. “Ilmu sangat penting. Dengan Ilmu saya bisa memimpin diri saya. Dengan ilmu saya bisa memimpin keluarga. Dengan ilmu saya bisa memimpin bangsa. Dan dengan ilmu saya bisa memimpin dunia.” Itu alasan Asma kenapa saat istirahat dia lebih senang ke perpustakaan daripada tempat lain. (keren ya…)

Sore hari setelah kuliah usai, Asma menuju salah satu sudut kampus. Di sebuah ruangan kecil, dia bersama beberapa temannya mengadakan pengajian bersama. Ini adalah kegiatan rutin mereka, yang merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di Universitas tersebut. Setelah itu, dia bergegas keluar dari komplek kampus.

Namun dia tidak naik kendaraan untuk pulang. Sambil berjalan, dia memungut dan mengumpulkan plastik bekas minuman yang dia temui di sepanjang jalan. Dia berjalan kaki sehari kurang lebih 10 km. Selama berjalan itulah, dengan menggunakan karung plastik, dia memperoleh banyak plastik untuk dia bawa pulang.
Rumah Asma jauh dari kampus. Dia tinggal bersama ibu dan 6 orang adiknya yang masih kecil-kecil. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana yang mereka pinjam dari saudara mereka di daerah Bogor. Biasanya setelah berjalan hampir 10 km, untuk sampai ke rumahnya Asma menumpang truk. Sopir truk yang lewat, sudah kenal dengannya, sehingga mereka selalu memberi tumpangan di bak belakang. Subhanallah, setelah truk berhenti dengan tangkas dia naik ke bak belakang lewat sisi samping yang tinggi itu. (can you imagine it ?)

Asma sekeluarga adalah pemulung. Dia, ibu dan adik-adiknya mengumpulkan plastik, dibersihkan kemudian dijual lagi. Dari memulung sampah inilah mereka hidup dan Asma kuliah.
Ini adalah cerita nyata yang yang ditayangkan di salah satu stasiun TV sore kemarin (26/5/2008). Di stasiun TV lain juga disiarkan hari selasa kemarin. Sungguh episode yang membuat bulu kudu kita merinding dan mata kita berkaca-kaca.

Asma menjadi Pemulung untuk membiayai kuliah dan melanjutkan hidupnya. Ayahnya, adalah seorang karyawan di sebuah tempat hiburan di daerah ancol, Jakarta Utara. Setiap hari ia mengumpulkan bola bowling . Sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga sederhana. Adiknya yang pertama, duduk dibangku kelas 3 SMU Negeri. Adiknya yang kedua, duduk dibangku kelas 2 di SMU yang sama. Adiknya yang ketiga, duduk dibangku kelas 6 SD. Sementara tiga adiknya yang lain juga masih sekolah disekolah yang sama.

Pada tahun 1994, dengan ekonomi yang pas-pasan Asma bersama keluarganya mengotrak rumah sangat sederhana di daerah Cengkareng. Orang tua Asma menggeluti usaha rempeyek untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang memang hasilnya tidak menjanjikan. Disela kehidupan yang cukup prihatin, Asma, yang pada waktu itu masih berusia 4 tahun menunjukan potensi dirinya yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Dalam usia yang sedini ini, ia memaksa orang tuanya untuk memohon kepada kepala sekolah SD agar menerimanya sebagai murid kelas 1. Hasilnya menggembirakan, ia tidak mengalami masalah dan bahkan dapat naik ke kelas 2 dengan hasil yang memuaskan.

Saat Asma beranjak kelas dua, yaitu tahun 1996 Asma bersama keluarga hijrah ke daerah Bogor. keluarga mereka membuka usaha warung makanan dengan modal yang pas-pasan. Setahun berjalan, usaha itu bangkrut. Hingga untuk bisa bertahan hidup mereka hanya mengkonsumsi bubur atau singkong. Hal itu berlanjut hingga lima tahun.
Suatu hari, ada seorang teman ayah Asma yang memberitahu bahwa gelas dan botol bekas air mineral dapat dijadikan uang . Saat itu juga serentak seluruh keluarga mengumpulkan gelas dan botol bekas air mineral. Hampir setiap hari keluarga mereka berbondong-bondong keluar sambil membawa karung dan terkadang pulang hingga jam tiga pagi. Gelas bekas yang dikumpulkannya ini dihargai delapan ribu rupiah untuk setiap kilonya. Dalam sehari Asma dapat mengumpulkan sebanyak satu karung gelas plastik bekas atau seberat satu kilo gram.

Dari usaha yang baru ini membawa sedikit angin segar bagi keluarga Asma, terlebih bagi dirinya sendiri yang memang sangat bersemangat untuk menempuh pendidikan setinggi tingginya. Dalam keadaan yang sulit sekalipun prestasi belajarnya cukup menggembirakan. Semenjak SD hingga SMU Asma selalu mendapat peringkat tiga besar. Sebelum meninggalkan bangku SMU ia pernah mendapat juara 2 lomba puisi dan ia pun masuk kedalam sepuluh besar lomba membawakan berita pada peringatan hari bahasa pada waktu itu. Pada bangku kuliah pun ia masuk dalam peringkat sepuluh besar pada universitas Pamulang jurusan akuntansi. Potensi inilah yang membakar semangatnya dan memperoleh dukungan keluarga untuk terus belajar.
Tahun ajaran 2007-2008 masih dalam keadaan cukup prihatin Asma memberanikan diri mencicipi bangku kuliah. Tekadnya bulat untuk memilih jurusan akuntansi yang dalam benaknya dapat memudahkan mencapai cita-citanya untuk dapat bekerja pada Perusahaan besar. Dengan biaya kuliah Rp. 900.000 per semester dapat dicicilnya setiap bulan sebesar Rp. 150.000. Jadi, apabila ia ingin kuliah maka ia pun harus bekerja keras siang malam.

Semangat dalam belajar dan bersabar dalam meniti jalan kehidupannya membuat Asma dapat dikatakan memiliki suatu yang lebih diantara kawan sebayanya. Meskipun terkadang hanya makan sekali dalam sehari tidak membuatnya kehilangan energi dalam menuntut ilmu. Asma yang memang dikenal juga anak yang pandai bergaul dan periang ini bergabung bersama kawan-kawannya di salah satu kegiataan mahasiswa muslim. Keprihatinan yang dialami keluarga Asma baru diketahui ketika kawan-kawannya berkunjung ke rumahnya. Semenjak itu, ia semakin mendapat perhatian dari pengurus kegiatan dan kawan-kawannya dengan memberinya bantuan yang memang jumlahnya belum cukup signifikan.

Ust. Fulan, salah seorang Pembina kegiatan merekomendasikan Asma untuk mendapat bantuan beasiswa melalui DPU DT. Alhamdulillah, setelah mengikuti seleksi akhirnya Asma lolos menjadi anggota program BEA MAHAKARYA DPU DT. Dalam program BEA MAHAKARYA ini selain mendapat bantuan finansial ia juga memperoleh serangkaian pendidikan dan pelatihan yang dapat menjadi bekal bagi dirinya kedepan. Asma terlihat semakin optimis mengejar cita-citanya. Selain itu pula atas usaha dan dukungan kawan-kawannya ia dapat diliput dibeberapa media cetak dan elektronik yang mudah mudahan dapat dijadikan pintu keluar bagi keprihatinan yang ia alami sekeluarga selama ini.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

Jumat, 09 November 2012

( AKHIR ZAMAN ) ...MODERNISASI BANGGA AURAT

( AKHIR ZAMAN ) ...MODERNISASI BANGGA AURAT...
By. Yusuf Mansur Network
  Sahabat, Wanita adalah korban. Korban yang udah dibohongin mentah- mentah dengan konsep dan pikiran peradaban barat yang dikuasai zionis yahudi yang jelas- jelas nggak bener. Mereka berniat membuat wanita sebagai bahan pemanis yang setiap saat bisa di pajang atau di delete, bisa di pelototin dengan gratis, dan kalau udah puas bisa ditinggal deh kapan aja. Dan celakanya, banyak yang mau ngikutin mereka. Dan nggak hanya suka, mereka malah merasa bangga lagi, astagfirullah...

Ini persis banget dengan yang telah disabdakan Rasulullah salallahu alaihi wassalam, "Tidak akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa- apa yang telah dilakukan bangsa- bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta. Diantara para sahabat ada yang bertanya, ya rasulullah apakah yang dimaksud disini adalah bangsa- bangsa Yahudi dan Nasrani? Rasulullah menjawab : Siapa lagi (kalau bukan mereka)
(HR. Bukhari)

Selain itu, peran media juga nggak kalah tangguh dalam menggalakkan ajang- ajang lomba yang menjanjikan ketenaran dan uang, yang akhirnya banyak menyedot perhatian. Nggak cuma buat yang ikut serta, tapi juga para penontonnya. Terbukti, lewat media itulah pengaruh habis- habisan di sebarkan.

Mereka nggak perduli walau disana mereka di suruh "buka- bukaan" habis- habisan atau didandani macam lenong, yang penting popularitas dan uang ada di genggaman. Memang banyak yang akhirnya "berhasil". Tapi.... apa mereka bahagia ? nggak juga tuch. Semua hal dunia yang mereka punya nyatanya menjamin mereka tenang dan happy. Buktinya, banyak yang hidupnya makin nggak jelas. Narkoba, seks bebas, dan dunia malam adalah contoh kecil dari kegiatan mereka selanjutnya. Sayang banget, kesemua hal itu ternyata malah makin menyengsarakan mereka.

Itu baru di dunia. Diakherat malah bakalan lebih dahsyat. Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Dua golongan dari penghuni neraka yang belum aku temui; suatu kaum yang selalu membawa cemeti bagaikan ekor-ekor sapi, dengannya dia memukuli manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, cenderung tidak taat, berjalan melenggak-lenggok, rambut mereka seperti punuk onta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga tercium dari jarak sekian. (HR. Muslim)

Ingatlah tentang firman Allah dalam QS Al-Ahzab ayat 59 berikut, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.

Allah selalu tahu yang terbaik buat kita, jadi nggak ada alasan buat kita untuk jadi pembangkang. Tutup aurat kamu dengan rapi, dan tunjukkan pada dunia kalo wanita Muslimah itu berharga..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More